Bahasa Indonesia dalam perkembangannya mengalami perubahan. Perubahan itu antara lain berupa penambahan kata-kata baru, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya astronaut, kosmonaut, satelit, komputer, dan televisi. Penambahan kata-kata baru itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi.
Selain berupa kosakata, dapat pula penambahan itu berupa unsur terikat, misalnya unsur terikat pra-. Unsur terikat ini berasal dari bahasa Sanskerta dan kehadirannya dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai pembentuk kata atau istilah baru. Dalam hal.ini unsur terikat pra- bermakna 'sebelum', 'di muka'.
Misalnya:
praanggapan {pra- + anggapan) 'pandangan (pendapat, keyakinan) sebelumnya; prasangka'
prakarsa (pra- + karsa) 'tindakan atau usaha yang mula-mula'
prakondisi (pra- + kondisi) 'kondisi yang dijadikan landasan'
prakonsepsi (pra-+ konsepsi) 'gagasan atau konsepsi sebelum menyaksikan atau mengalami sendiri keadaan sebelumnya'
pralahir (pra- + lahir) 'berkenaan dengan bayi pada menjelang kelahiran'
prasaran (pra- + saran) 'buah pikiran yang diajukan dalam suatu pertemuan seperti konferensi. muktamar, dan dimaksudkan sebagai bahan untuk menyusun hasil pertemuan'
pramodern (pra- + modern) 'sebelum modern'
Sumber: Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 1 2008
Posting Komentar untuk " Unsur Terikat Pra-"