Penggunaan Singkatan dan Akronim

Penggunaan singkatan dan akronim merupakan salah satu cara berkomunikasi ekonomis. Misalnya, singkatan P3K merupakan kependekan dari pertolongan pertama pada kecelakaan dan ipoleksosbudhankam merupakan akronim dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Penggunaan singkatan selain memiliki nilai positif, juga dapat menimbulkan dampak negatif. Nilai positifnya ialah bahwa komunikasi dapat dilakukan secara ekonomis, sedangkan dampak negatifnya ialah tidak semua orang yang diajak berkomunikasi memahami singkatan yang digunakan. 

Perhatikan contoh pemakaian singkatan BPFKPPA (Badan Pekerja Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Anak) atau akronim Suslapa (kursus lanjutan perwira). Jika singkatan dan akronim tersebut digunakan dalam berkomunikasi yang melibatkan masyarakat luas dengan tidak menyertakan kepanjangan singkatan kata itu, yang akan terjadi adalah munculnya gangguan komunikasi. Oleh karena itu, bentuk singkatan kata atau akronim dapat saja digunakan dalam berkomunikasi selama tidak menimbulkan gangguan dalam pemahamannya.


Sumber : Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid II

Posting Komentar untuk "Penggunaan Singkatan dan Akronim"