Kata yang Baku Zalim, Dholim atau Dhzolim?

 



Saat berjalan kaki di suatu pagi, penulis menemukan sebuah spanduk himbauan kepada para pengguna jalan untuk tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar. Pada tulisan kali ini, mari kita bahas penggunaan kata zalim, dholim, zolim yang baku menurut Bahasa Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita dapat menemukan:

za.lim

a bengis; tidak menaruh belas kasihan; tidak adil; kejam

n Isl orang yang melakukan perbuatan aniaya yang merugikan dirinya sendiri dan/atau orang lain


Jadi kata yang baku dalam bahasa Indonesia adalah ZALIM. Bentuk tidak baku: dolim, lalim, dhalim, zolim, dzalim

Zalim (Arab: ظلم, Dzholim) dalam ajaran Islam adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin dan lawan kata dari zalim adalah adil.

Secara Etimologi, kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf “dzho lam mim” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam al-Qur’an menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar hak orang lain. Namun pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.

Kalimat zalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidakadilan, dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.1)



1) wikipedia.org


Posting Komentar untuk "Kata yang Baku Zalim, Dholim atau Dhzolim?"